Erwin Tobing, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, mengatakan Persipura bukan satu-satunya pihak yang bersalah membatalkan pertandingan, seraya menyebut kelalaian PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
Laga tunda Persipura melawan Madura United pada 21 Februari tidak bisa digelar karena tim Mutiara Hitam tidak datang ke stadion. Persipura memutuskan tidak ikut karena belum siap menggelar kompetisi.
Akibat aksi tersebut, Komdis PSSI dikenakan kerugian 0-3, 3 poin dan denda Rp 250 juta.Sementara itu, Komdis juga mengenakan denda sebesar Rs 250 crore pada PT Liga Indonesia Baru.
“Dalam sidang kami panggil LIB, ada lima orang, dokter, koresponden pertandingan dan wasit yang bertugas. Kami juga memanggil wasit FIFA. Kami memanggil Persipura empat orang. Jadi kami mencari masalah. di mana kan?” kata Owen.
“Satu [Persipura] pasti salah, tapi kita lihat saja karena LIB juga tidak mengikuti semua aturan regulasi. Ada yang dilanggar. Karena ada yang dilanggar, Persipura merasa tidak adil,”
Baca Juga:
Purnawirawan polisi bintang tiga itu menjelaskan, Persipura merasa tak adil karena permintaan menggelar managers meeting tidak dikabulkan. Menurut Komdis harusnya ada pertemuan.
Pertemuan tersebut disinyalir bisa menjadi sarana menjelaskan perkara yang terjadi, sehingga tidak timbul keputusan sepihak. Pada sisi lain Persipura juga tertib administrasi dalam setiap keputusan yang diambil.
“Ternyata Persipura tidak hadir karena ada sebab, karena ada kekeliruan LIB. LIB juga kita hukum Rp250 juta. Kita berani hukum dia karena sebagai pelaksana tidak menjalankan aturan dengan baik,” ucap Erwin.
“Kalau dibilang hukuman untuk Persipura ringan, ringan di mananya. Kita lihat dulu. Yang meringankan itu Persipura tertib administrasi, cuma masalahnya ada kekeliruan di LIB,” katanya.
