Jakarta. Pihak berwenang Indonesia sedang membuat persiapan akhir untuk menjadi tuan rumah balapan MotoGP pertama di negara itu sejak 1997 di pulau resor Lombok di mana jumlah penonton akan melebihi jumlah akomodasi yang tersedia.
Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika dapat menampung 200.000 orang tetapi Lombok hanya memiliki sekitar 16.000 kamar hotel.
“Pada penjualan awal, 63.000 tiket termasuk kelas VIP langsung ludes pada 6 Januari. Kami berencana menjual lebih banyak tiket secara online sehingga total 100.000 kursi akan dipesan dalam persiapan balapan di bulan Maret,” kata Hadi.
Baca Juga: Postingan IG Shandy Aulia Dengan Lingerie
“Dan perlu saya informasikan bahwa semua penerbangan reguler ke Lombok pada 18 hingga 20 Maret sudah penuh dipesan,” tambahnya.
Mantan Panglima TNI itu juga mengatakan Bandara Internasional Lombok akan menerima lebih dari 21.000 kedatangan setiap hari sebelum dan selama acara, jumlah empat kali lipat dari hari-hari biasa.
Penyelenggara menghadapi tugas besar menyediakan akomodasi untuk acara internasional. Pemilik homestay dan tempat wisata dihimbau untuk membuka dengan kapasitas maksimal untuk kamar yang lebih banyak.
“Kami akan mengerahkan kapal pesiar dan feri milik Pelni untuk menambah akomodasi di wilayah pesisir,” kata Hadi merujuk pada perusahaan angkutan laut milik negara itu.
Beberapa pengunjung termasuk orang asing dapat tinggal di dekat Pulau Bali dan datang ke Lombok pada hari perlombaan dengan feri atau penerbangan antar-jemput.
Tes pertama datang pada 7 Februari ketika semua pembalap dan tim MotoGP akan tiba untuk tes pra-musim, meskipun jumlah kedatangan tidak akan mencapai tingkat yang memberatkan.
Hadi mengatakan akan ada latihan besar untuk manajemen lalu lintas udara, laut, dan darat dua minggu sebelum hari perlombaan 20 Maret agar pulau itu sepenuhnya siap menghadapi lonjakan kedatangan yang luar biasa.
Pembangunan tribun, desa VIP, ruang kontrol balapan, dan pasokan listrik telah selesai.
Namun Kementerian Pekerjaan Umum masih mengerjakan perluasan jalan ke sirkuit dan dek observasi yang dijadwalkan selesai pada 14 Maret, kata Hadi.
Penunggang dan anggota kru akan tunduk pada kebijakan gelembung perjalanan karena mereka tidak akan memenuhi karantina lima hari wajib sejak kedatangan mereka pada 7 Februari hingga hari pertama tes pada tanggal 11.
Mereka semua akan diisolasi dari acara publik dan dijaga ketat pada saat kedatangan dari pos pemeriksaan imigrasi ke hotel mereka, yang akan “disterilkan” dua hari sebelum check-in, kata Hadi.
Sirkuit baru tersebut telah berhasil menggelar grand prix internasional perdananya pada bulan November saat menjadi tuan rumah putaran final World Superbike, tetapi pihak berwenang Indonesia memperkirakan volume kedatangan akan meningkat tiga kali lipat di balapan MotoGP mendatang.
“MotoGP merupakan wujud pencapaian kami di kancah global karena memiliki banyak penggemar di Indonesia dan di seluruh dunia,” kata Menteri Informasi dan IT Johnny Plate.
“Selain itu, kami akan menjadi tuan rumah KTT G-20 dan acara terkait sepanjang tahun, jadi ya 2022 adalah tahun yang sangat sibuk bagi kami. Kedua acara tersebut menjadi agenda besar nasional dan kita harus memastikan sukses besar.”
Putaran Indonesia akan menjadi balapan kedua dalam kalender MotoGP 2022 setelah Qatar.