Buntut Komentar di Sosial Media
Sportalavista – Striker Manchester City, Erling Haaland, terancam didakwa oleh Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) karena sebuah unggahannya di media sosial yang mengkritik wasit Simon Hooper, menyusul hasil imbang 3-3 dengan Tottenham Hotspur pada hari Minggu di Premier League.
Dejan Kulusevski menyelamatkan satu poin untuk Spurs dengan gol penyeimbang di menit ke-90 dalam pertandingan yang mendebarkan di Etihad Stadium, namun wasit di lapangan, Hooper, secara kontroversial menolak peluang The Citizens untuk mencetak gol kemenangan di waktu tambahan.
Hooper awalnya mengakui bahwa Haaland telah dilanggar oleh Emerson Royal di dalam kotak penalti City dan memberi isyarat untuk memberikan keuntungan saat pemain Norwegia itu mendapatkan kembali posisinya.
Namun, Hooper secara aneh meniup peluitnya untuk menarik kembali permainan untuk tendangan bebas Man City saat Haaland mengirim umpan kepada Jack Grealish ke gawang Tottenham.
Keputusan tersebut memicu reaksi marah dari beberapa pemain the Citizens termasuk Haaland, yang melakukan protes kepada Hooper, dan kemudian mendapatkan kartu kuning, sebelum melanjutkan protesnya setelah peluit panjang.
Mantan ofisial Premier League, Dermot Gallagher, sejak saat itu mengakui bahwa Hooper melakukan “kesalahan” dengan meniup peluitnya pada saat itu, namun bersikeras bahwa wasit secara hukum tidak membuat keputusan yang salah.
Berbicara kepada Sky Sports, Gallagher mengatakan: “Sulit karena [Hooper] adalah seorang anak yang menurut saya lebih banyak bermain dengan keuntungan daripada siapa pun. Dia dengan tepat bermain dan untuk alasan apa pun Simon kemudian meledak.
“Jika dia menunggu sedetik saja, maka semua keadaan akan berubah. Sayangnya itu adalah kesalahan yang ia buat. Secara teknis, secara hukum dia tidak melakukan kesalahan. Itu adalah pilihan wasit untuk memberikan keuntungan, bukan orang lain.”
Bos Tottenham, Ange Postecoglou, juga mengakui setelah pertandingan bahwa timnya telah “lolos satu kali” menyusul keputusan Hooper.
Menanggapi drama di menit-menit akhir, Haaland menggunakan media sosial untuk melampiaskan kekesalannya, mengunggah video insiden kontroversial tersebut di ‘X’ bersama dengan keterangan slang “Wtf”.
Namun, menurut ESPN, pemain No.9 Man City itu kini terancam dakwaan FA jika ia dianggap melanggar Peraturan E3.1 yang berkaitan dengan komentar di media sosial atau komentar yang dibuat di media.
Bulan lalu, manajer Arsenal Mikel Arteta didakwa oleh FA setelah melabeli keputusan untuk memberikan gol Anthony Gordon dalam kemenangan 1-0 Newcastle United atas The Gunners sebagai “memalukan” dan “sangat memalukan” dalam sebuah kata-kata kasar setelah pertandingan.
Bos Man City, Pep Guardiola, yang memutuskan untuk tidak memberikan “komentar seperti Mikel Arteta” atas drama di menit-menit akhir laga melawan Spurs, telah membela tingkah laku Haaland yang marah di babak kedua, dengan mengatakan kepada para wartawan: “Itu normal. Reaksinya sama untuk 10 pemain.
“Peraturannya adalah Anda tidak boleh berbicara dengan wasit atau ofisial keempat, jadi kami seharusnya memiliki 10 pemain yang diusir hari ini. Dia sedikit kecewa. Bahkan wasit – jika dia bermain untuk Man City hari ini, dia akan kecewa atas tindakan itu, itu sudah pasti.
“Saya membuat kesalahan, para pemain membuat kesalahan. Ketika Erling terjatuh, wasit mengatakan lanjutkan permainan dan setelah memberikan umpan, dia menghentikan permainan.
“Saya tidak ingin mengkritiknya. Terkadang di touchline saya kehilangan akal sehat, gerak tubuh saya tidak tepat, namun kami tidak bermain imbang karena hal tersebut. Spurs senang dengan satu poin, kami sedikit kurang senang.”
Man City akan berharap Haaland terhindar dari skorsing karena mereka sudah harus bermain tanpa Rodri dan Grealish untuk laga tandang ke Aston Villa pada Rabu depan, karena kedua pemain tersebut mendapatkan kartu kuning kelima mereka musim ini saat bermain imbang melawan Spurs dan akan menjalani hukuman larangan bermain dalam satu pertandingan.
